Bogor, Jawa Barat – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan petani lokal, kegiatan penanaman jagung telah berhasil dilaksanakan di Kampung Karawang, Desa Cikopo Mayak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Fajar Swatyas, SE, selaku Co-Founder dari PT. Prasetyo Trins Management, bersama PT. Bima Life Future, PT. Restu Agropro Jayamas, dan Tani Leluhur PA63.
Kegiatan penanaman ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian di wilayah tersebut melalui pendekatan berbasis teknologi dan praktik pertanian berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil tani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Kolaborasi yang Solid untuk Pertanian Berkelanjutan
Kolaborasi dalam program ini melibatkan berbagai pihak dengan peran masing-masing:
- PT. Prasetyo Trins Management, di bawah salah satu pimpinannya Fajar Swatyas, SE, sebagai inisiator utama,dan koordinasi keseluruhan program.
- PT. Bima Life Future sebagai penyedia pupuk organik BETANI, yang terbukti efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas hasil panen.
- PT. Restu Agropro Jayamas menyediakan benih jagung hibrida berkualitas tinggi, yang dirancang untuk tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan penyakit.
- Tani Leluhur PA63 memberikan pendampingan teknis kepada para petani, tentang metode penanaman modern dan pengelolaan lahan secara efisien.
Dalam sambutannya, Fajar Swatyas, SE menyampaikan visi dari program ini. "Kami percaya bahwa penguatan sektor pertanian adalah kunci untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan dari mitra-mitra yang ahli di bidangnya, kami optimis bahwa program ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat petani di Desa Cikopo Mayak dan sekitarnya," ujarnya.
Semangat Masyarakat dan Dukungan Teknologi
Kegiatan penanaman jagung ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari masyarakat setempat. Para petani yang terlibat mengungkapkan kegembiraannya atas program ini, yang dinilai sebagai langkah nyata dalam membantu mereka mengatasi tantangan di sektor pertanian.
Salah seorang petani, Ade, mengungkapkan harapannya. "Kami merasa sangat terbantu, terutama dengan adanya benih jagung hibrida dan pupuk organik yang diberikan. Selain itu, pelatihan dari Tani Leluhur sangat membuka wawasan kami tentang cara bercocok tanam yang lebih baik," tuturnya.
Tidak hanya itu, teknologi modern juga diperkenalkan dalam program ini, seperti penggunaan pupuk organik BETANI yang ramah lingkungan dan bernutrisi tinggi. Kombinasi antara teknologi dan metode tradisional yang disempurnakan diharapkan mampu meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat dibandingkan metode konvensional.
Kontribusi bagi Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal
Penanaman jagung di Kp. Karawang ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi jagung sebagai salah satu komoditas pangan strategis, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat lokal. Dengan adanya akses kepada benih dan pupuk berkualitas serta pelatihan yang berkesinambungan, para petani diharapkan mampu mengelola lahan mereka secara lebih produktif.
Program ini juga membuka peluang kerja baru di sektor pertanian, mulai dari pengolahan lahan hingga distribusi hasil panen. Keberhasilan program ini nantinya akan menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain, terutama dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di tingkat nasional.
Komitmen Berkelanjutan
Kolaborasi ini tidak berhenti pada penanaman saja. Semua pihak yang terlibat berkomitmen untuk terus mendampingi para petani hingga tahap panen dan pemasaran hasil jagung. Selain itu, program evaluasi rutin akan dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Ini baru langkah awal. Kami berharap program ini tidak hanya menciptakan hasil panen yang melimpah tetapi juga memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa,” ungkap salah satu perwakilan dari PT. Bima Life Future.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan berbagai pihak, Kampung Karawang di Desa Cikopo Mayak kini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi yang kuat dapat menciptakan dampak besar bagi ketahanan pangan dan pemberdayaan petani. Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.